Manfaat daun sambiloto

Sambiloto atau nama latinnya Andrographis paniculata, tumbuhan herbal banyak manfaat, adalah tumbuhan yang diduga berasal dari Afrika, menyebar hingga India, dan sampai Asia Tenggara. Di Indonesia tumbuhan ini disebut sebagai sambilata (Melayu); ampadu tanah (Sumatra Barat); sambiloto, ki pait, bidara, andiloto (Jawa Tengah); ki oray (Sunda); pepaitan (Madura).

Daun sambiloto mempunyai banyak manfaat. Daunnya yang pahit sering digunakan untuk ibu-ibu yang mau menyapih menyusui bayinya, dengan dioleskan daun sambiloto pada payudara ibu sehingga bayi tidak mau menyusu. Selain itu, daun Sambiloto dipercaya bisa untuk menurunkan asam urat, demam dan darah tinggi. Daun Sambiloto mengandung zatsaponin, flavanoida, dan tanin. Kandungan flavonoid pada Sambiloto dipercaya mampu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.

Senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman sambiloto yaitu laktone yang terdiri dari deoksi andrografolid, andrografolid, flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan dammar. Senyawa utama yang dihasilkan tanaman sambiloto adalah Andrografolid.

Senyawa Andrografolid tersebut bermanfaat dalam mengatasi berbagai penyakit antara lain terhadap sel kanker dan antitumor, antihepatoprotektif, antiinflamasi, antioksidan, antidiabetes (menurunkan gula darah), antimalaria, dan antimikrob (antibakteri, antifungi, dan antiviral).

Di Indonesia dan Malaysia, tanaman ini telah digunakan secara ekstensif sebagai obat tradisional dalam mengobati demam, disentri, diare, inflamasi dan radang tenggorokan (Kumoro et al., 2009)

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak sambiloto merupakan alternatif dalam menyembuhkan infeksi bagian atas saluran pernafasan tanpa komplikasi. Menurut Gusmaini, peneliti tanaman obat di Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan), Senyawa andrographolide tersebut terdapat di dalam bagian atas jaringan tanaman yaitu daun, batang, bunga, dan kandungan tertinggi terdapat pada daun.

sumber: taninews.com